Sistem kelistrikan pada sepeda motor umumnya dibagi menjadi dua jenis, yakni Alternate Current atau AC dan Direct Current atau DC. Untuk mengetahuinya, salah satu caranya adalah melihat lampu depan sepeda motor. Ada perbedaan yang mencolok pada lampu bagian depan motor. Tapi sebelumnya, Arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika emang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah kamu udah paham tentang apa itu arus listrik? Nah, buat kalian yang penasaran dan pengin tahu? Yuk simak pembahasan tentang arus listrik AC dan DC dibawah ini! Pengertian Arus Listrik AC Alternating CurrentPengertian Arus Listrik DC Direct CurrentPerbedaan Arus Listrik AC dan DC1. Arus Listrik AC Bolak-balik2. Arus Listrik DC SearahPemanfaatan Arus Listrik AC dan DCCara Merubah Arus AC Menjadi DC dan Sebaliknya Pengertian Arus Listrik AC Alternating Current Arus listrik AC ini merupakan jenis arus listrik yang gak mengalir secara searah, tapi mengalir secara bolak-balik. Arus AC Alternating Current mempunyai nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida. Pada arus listrik AC ini, sering dikenal yang namanya frekuensi dan dimana besarnya frekuensi ini berbeda-beda loh. Di arus listrik AC bolak-balik yang ditetapkan oleh PLN mempunyai frekuensi sebesar 50 Hz. Sedangkan, tegangan standar buat arus bolak-balik 1 fasa disini yaitu 220 Volt. Contoh, penggunaan dari arus listrik AC juga udah sangat banyak. Kamu bisa dengan mudah menemukan dimanapun, dan hampir di semua alat-alat yang ada dirumah kamu pasti memakai arus listrik AC. Berikut ini, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam arus listrik AC Alternating Current, yaitu Kelebihannya Arus Listrik AC biasanya dipakai buat menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh, karena arus AC mempunyai kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus disalurkan memakai voltage yang tinggi yang udah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat buat menyalurkan listrik ketempat yang jauh jadi berbeda dengan arus AC sangat mudah untuk didapatkan, cuma dengan memakai generator sedangkan buat arus DC sulit. Kekurangannya Arus AC gak bisa disimpan dalam waktu yang lama dan juga gak bisa dipindahkan buatk keperluan yang tiba – tiba. Tapi, beda dengan arus DC yang bisa kamu dapatkan atau kamu pindahkan dalam bentuk aki dan baterai. Pengertian Arus Listrik DC Direct Current Arus listrik DC Direct Current merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya, arus DC ini dikira mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Tapi, sekarang udah banyak sekali ilmuwan yang mengatakan kalo sebenarnya, arus listrik DC itu mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatny seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Pada arus listrik DC searah ini, tegangan listrik mempunyai nilai dan arah yang tetap. Contohnya Penggunaan arus DC dalam kehidupan sehari-hari seperti Handphone, Laptop, Radio dan Komputer/PC. Biasanya, arus listrik DC searah ini disimpan dalam bentuk baterai yang umumnya dipakai pada jam dinding, remot TV atau dalam bentuk aki yang ada pada kendaraan mobil dan motor. Dibawah ini ada kelebihan dan kekurangan dari arus listrik DC Direct Current, yaitu Kelebihannya Arus listrik DC bisa kamu temui disetiap peralatan elektronik, seperti remote dan berbagai jenis lainnya dan yang bisa disimpan dalam bentuk baterai atau listrik DC bisa diisi ulang, supaya kamu mudah buat membawa dan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama. Kekurangannya Arus listrik DC cuma bisa dipakai dalam daya yang rendah dan gak bisa dalam daya yang tinggi. Dibawah ini ada beberapa perbedaan dari arus listrik AC bolak-balik dan DC searah, diantaranya yaitu 1. Arus Listrik AC Bolak-balik Arus listrik ini aman buat mentransfer listrik pada jarak yang cukup panjang dang juga bisa memberikan banyak kekuatan saat transfer dari arah aliran elektron pada arus listrik AC yaitu magnet yang mengitari sepanjang pada arus AC yaitu sekitar 50 Hz atau bisa juga 60 Hz, tergantung pada Negara yang memakai frekuensi AC akan berbalik arah saat mengalir di suatu arus listrik AC cukup bervariasi terhadap arah elektron pada arus listrik AC selalu bergantian maju dan juga AC ini bisa didapatkan dari generator pada arus passive pada arus listrik AC sendiri yaitu daya pada arus listrik AC ini diantara 0 dan juga dari arus listrik AC yaitu segiempat, segitiga, sinusoida dan trapesium. 2. Arus Listrik DC Searah Arus listrik DC gak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh, karena arus DC ini akan mulai melemah dan kehilangan energi saat jaraknya semakin dari arah elektron pada arus DC yaitu magnet yang stabil yang ada di sepanjang pada arus listrik DC ini yaitu 0 nol.Arus listrik DC ini tetap mengalir satu arah dengan arus listrik DC itu tetap terhadap arah elektron pada arus listrik DC selalu bergerak didalam satu arah atau bisa disebut bergerak listrik DC ini bisa didapatkan dari sell atau passive pada arus listrik DC sendiri yaitu daya pada arus listrik DC itu pasti selalu 1 satu.Jenis dari arus listrik DC sendiri itu pulse atau sering disebut dengan murni. Pemanfaatan Arus Listrik AC dan DC Contoh pemanfaatan dari arus listrik AC ini sebenarnya sangat banyak dan buat mempermudah kamu mengetahuinya, kamu bisa melihat semua barang-barang elektronik yang ada dirumah. Sebagai pengaman arus listrik AC dirumah kamu, pihak PLN udah memakai pembatas yang berfungsi sebagai pengaman yang bernama MCB atau Miniature Circuit Breaker. Meski demikian, sebenarnya gak semua barang elektronik yang kamu lihat dan temui tersebut memakai arus listrik AC bolak-balik loh. Sedangkan, pemanfaatan arus listrik DC ini ada di beberapa barang elektronika. Contohnya Laptop, TV, PC/Komputer, Radio, Lampu LED Light Emiting Diode dan lain sebagainya. Pada arus listrik DC Searah ini juga sering banget dipakai didalam suatu baterai, misalkan aja baterai yang biasa dipakai pada jam dinding, mainan mobil-mobilan, Handphone dan lainnya. Cara Merubah Arus AC Menjadi DC dan Sebaliknya Pada arus listrik AC bisa diubah menjadi arus DC, kamu bisa memakai penyearah yang disebut dengan Rectifier atau Dioda Penyearah. Tanpa dioda, maka listrik yang keluar dari trafo yang udah diturunkan voltasenya sampai 1 volt, harus tetap disebut sebagai listrik AC bolak-balik. Hal ini beda sama kenyataannya, kalo masih ada banyak penyebutan arus AC bolak-balik yang kecil sebagai arus DC searah. Maka, pengertian arus listrik AC dan DC harus benar-benar berdasarkan hal tersebut, bukan dari besar kecil voltasenya. Sedangkan, buat merubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC, disini buat merubahnya kamu perlu sebuah alat yang bernama Inverter. Tapi, sampai sekarang pembalikan dari arus listrik DC ke arus listrik AC masih sangat sulit dilakukan dan gak akan sempurna kalo pun jadi. Arus listrik AC bolak-balik yang seharusnya berbentuk sinus, gak bisa ditiru secara sempurna dengan memakai alat Inverter ini. Tapi, berbagai cara rekayasa elektronik ini berhasil membuat arus AC dari inverter yang mempunyai gelombang persegi yang direkayasa sampai mempunyai gelombang yang mendekat gelombang sinus. Rekayasa yang dilakukan secara bertingkat udah membuat peralatan bisa bergerak dengan lebih sempurna dan lancar, dibandingkan dengan inverter yang masih seperti gelombang persegi. Pengertian arus listrik AC dan DC pada umumnya sering terjadi kesalahan, karena pengertiannya yang gak tepat. Jadi, dengan penjelasan tersebut diharapkan gak lagi menyebut listrik yang keluar dari trafo dengan sebutan listrik DC searah. Semoga bisa membantu kalian semua. Originally posted 2020-03-20 031026.
CariSeleksi Terbaik dari perbedaan lampu hid dan led Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi perbedaan lampu hid dan led Produk untuk indonesian Market di Alibaba.com
Listrik bisa dibilang adalah salah satu kebutuhan primer, rasanya kalo lagi mati lampu kita serasa lagi tinggal di goa hehe. Tapi tau gak sih elo kalau arus listrik rumah AC atau DC ya? Gue yakin elo pastilah pernah denger istilah arus AC dan arus DC, meskipun mungkin belum terlalu paham mengenai perbedaan arus keduanya. Kalau iseng-iseng cek meteran listrik di rumah, elo akan melihat tulisan misalnya, “220V, 50Hz”. Sebenernya ada banyak tulisan di meteran listrik, tapi di artikel ini gue akan fokus bahas tulisan tersebut. Oke, apa nih maksudnya tulisan “220V, 50Hz”? Jadi, bagian 220V-nya itu menunjukkan bahwa listrik di rumah kita mendapatkan tegangan sebesar 220 volt. Sementara bagian 50Hz-nya menunjukkan bahwa arus listrik yang tiba di rumah elo itu adalah listrik bolak-balik dengan frekuensi sebesar 50 Hz 50 gelombang per detik. Arus listrik sendiri ada dua macam yaitu arus listrik AC atau DC. Lalu apa hubungannya dengan pertanyaan listrik rumah AC atau DC? Jadi, dari angka 50 Hz tersebut elo bisa tahu bahwa listrik yang sampai di rumah elo adalah listrik bolak-balik atau nama lainnya arus listrik AC. Ilustrasi aliran listrik rumah menggunakan arus AC dok Pexels Fyi nih, Indonesia menerapkan listrik bolak balik dengan frekuensi yaitu 220 volt, 50 Hz. Di negara-negara lain, standarnya bisa aja berbeda. Misalnya di negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, Yunani, dan lain-lain, standarnya adalah 230 volt, 50 Hz. Di Amerika, standarnya adalah 120 volt, 60 Hz. Singapura, Australia, dan Malaysia standarnya sama dengan Eropa. Sedangkan, Tiongkok standarnya sama dengan Indonesia. Dan perlu elo tau juga kalau gak cuman Indonesia tapi seluruh dunia menggunakan listrik arus bolak-balik lho. Terus, kenapa ya kira-kira transmisi listrik ke rumah-rumah, mengapa sebuah rumah membutuhkan listrik, apakah harus arus listrik bolak-balik AC kenapa enggak arus searah DC aja? Untuk alasan menggunakan arus jenis ini akan gue kupas tuntas di artikel ini. Download Aplikasi Zenius Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius! Listrik, Memangnya Buat Apa?Perbedaan AC dan DCReaktansi Induktif pada Listrik ACPenggunaan Tegangan TinggiBagaimana Nasib Listrik DC Sekarang? untuk Transmisi EnergiKesimpulan Listrik, Memangnya Buat Apa? Sebelum gue lebih jauh menjelaskan mengenai listrik rumah AC atau DC. Gue mau mengingatkan lagi dasarnya. Gak lain dan gak bukan adalah kegunaan dari listrik itu sendiri, dan kenapa sih kita perlu listrik ke rumah-rumah? Nah, dari penjelasan di atas, elo tentu nggak bingung lagi kan tentang listrik rumah AC atau DC? Oke, kalau gitu bisa lanjut penjelasannya tentang kenapa sih perlu listrik? Gue inget banget dulu dosen Elektro gue pernah bilang gini, “Kita butuh listrik ke rumah-rumah karena itu satu-satunya cara yang efektif dan efisien untuk mentransmisikan energi.” Kemudian beliau melanjutkan lagi, “Kalau ada cara lain yang lebih efektif dan lebih efisien dalam mentransmisikan energi, kita nggak perlu mengirimkan listrik ke rumah-rumah lagi.” Seperti yang elo ketahui, hidup kita saat ini menjadi jauh lebih enak karena kemampuan kita dalam mengendalikan energi yang ada di sekitar kita. Hanya saja masalahnya, sebagian besar energi yang kita butuhkan itu dibangkitkan di lokasi yang jauh di perumahan. Oleh karena itu, perlu ada cara yang efektif dan efisien untuk mentransmisikan energi tersebut dari sumbernya ke perumahan. Solusinya? Ya pakai listrik. Energi apapun yang dibangkitkan oleh pembangkit, tinggal kita ubah dalam bentuk listrik, kemudian kita kirim listrik tersebut ke rumah-rumah. Ketika energi listrik tersebut tiba di rumah, kita bisa mengubahnya menjadi energi bentuk lain sesuai kebutuhan kita. Misalnya, menjadi energi cahaya lampu, energi panas kompor listrik, pemanas ruangan, pendingin ruangan, kulkas, dsb, menjadi energi kinetik kipas angin, alat cukur rambut, dsb, dan sebagainya. Berhubung tujuan listrik ke perumahan itu adalah untuk transmisi energi, berarti sekarang kita perlu cari tahu nih, memangnya listrik arus bolak-balik itu lebih efektif dan lebih efisien ya dibanding listrik arus searah dalam mentransmisikan energi? Nah, sebelum masuk ke sini, gue akan memberikan penjelasan dulu mengenai perbedaan arus AC bolak-balik dan arus DC searah. Perbedaan AC dan DC Seperti yang sempet gue mention di awal artikel, arus listrik sendiri ada dua macam arus listrik, yang pertama ada listrik arus searah DC – direct current. Arus DC adalah arus listrik yang bergerak searah dari kutub positif ke negatif. Kalo arusnya bergerak dari kutub positif ke negatif, maka elektronnya bergerak dari kutub negatif ke positif, seperti yang bisa elo lihat di animasi di bawah. Listrik DC biasanya dihasilkan oleh baterai. Skema arus DC Arsip Zenius Lalu yang kedua ada listrik arus bolak balik AC – alternating current. Arus AC adalah arus yang nggak bergerak dari kutub positif ke negatif, tapi bolak-balik doang. Emang arusnya bener-bener bolak-balik ya? Yup, arusnya beneran bolak-balik seperti yang bisa elo lihat dalam animasi di bawah ini. Arus listrik AC ini dihasilkan oleh generator AC. Skema arus AC. Arsip Zenius Udah kebayang kan apa perbedaan arus AC dan arus DC? Pada listrik DC, arus listriknya selalu bergerak pada arah yang sama, dan biasanya nilainya tetap. Kalau kita bikin grafiknya, jadinya seperti ini Arus listrik DC, selalu bergerak ke arah yang sama. dok. Sementara pada listrik AC, arus listriknya terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang bergerak berlawanan arah dengan jarum jam. Biasanya, perubahannya itu berupa sinusoidal seperti grafik di bawah ini Arus listrik AC, bergerak bolak-balik; searah dan berlawanan jarum jam. dok Bisa elo lihat pada grafik di atas bahwa pada t=0 tegangannya nol, kemudian pada t = 0,005 detik tegangannya +220 volt, pada t = 0,01 detik tegangannya nol lagi, dan pada t = 0,015 detik tegangannya -220 volt, dan seterusnya. Ini adalah contoh listrik AC dengan frekuensi 50 Hz berarti periode = T = 1/50 detik = 0,02 detik. Tegangan yang kadang positif dan kadang negatif ini membuat arusnya terkadang bergerak searah jarum jam, terkadang sebaliknya. Hmm… tunggu deh, jadi pada arus bolak-balik, kadang-kadang tegangannya bisa nol juga? Kalau gitu, lampu yang dilalui arus AC itu harusnya nyala-redup-nyala-redup gitu dong? Kok kalau gue lihat lampu di rumah gue nggak gitu, tapi nyala aja terus? Nah, sebenernya lampu di rumah kita itu nyala-redup-nyala-redup. Tapi, mata kita nggak sensitif terhadap perubahannya karena itu berlangsung dengan sangat cepat. Masih inget kan kalau frekuensi listrik AC di rumah kita itu adalah 50 Hz umumnya di Indonesia 50 Hz. Itu berarti, dalam 1 detik, terdapat 50 gelombang. Jadi, dalam 1 detik, listrik AC tersebut bergerak bolak-balik sebanyak 50 kali. Mata kita tidak bisa mendeteksi nyala-redup yang secepat itu. Beneran ga nih? Jangan-jangan bohong lagi. Gue ga mau dibohongi pakai teori fisika! Beneran. Kalo dideteksi pake mata emang susah, tapi kalo pake kamera, bisa. Ada yang iseng merekam lampu bohlam dengan menggunakan kamera 1200 frames per second. Setelah ditangkap kamera, videonya diplay secara slow motion, hasilnya menjadi seperti di bawah ini Sekarang kelihatan kan kalau lampu tersebut benar-benar nyala-redup? Okay, sekarang udah jelas ya kalau ada pertanyaan apa perbedaan arus AC dan arus DC? Maka jawabannya adalah pada listrik DC, arusnya searah dan biasanya nilainya tidak berubah-ubah bisa dibilang frekuensinya nol. Sementara pada listrik AC, arusnya bolak-balik, kecepatan bolak-baliknya itu bergantung pada frekuensinya. Untuk di Indonesia listrik yang dihasilkan oleh PLN adalah jenis listrik AC, dan biasanya menggunakan frekuensi 50 Hz. Nah, gara-gara ada FREKUENSI ini, sebenernya listrik AC itu bisa menimbulkan hambatan yang biasanya nggak ada pada listrik DC, yaitu hambatan yang muncul akibat reaktansi induktif pada kabel. Beberapa alat elektronika yang menggunakan arus listrik DC adalah Lampu LED, TV, Radio. Penasaran kenapa? Baca terus penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini yah. Reaktansi Induktif pada Listrik AC Perhatikan dua rangkaian di bawah ini Rangkaian RL dengan arus AC dan DC. dok. Kedua rangkaian di atas sama-sama terdiri atas resistor atau hambatan simbolnya R dan induktor simbolnya L. Induktor terdiri dari lilitan kawat pada sebuah coker atau inti logam. Nah, pada saat arus listrik melewati lilitan kawat tersebut, maka akan timbul medan magnet. Trus ada ga nih bedanya peran induktor pada rangkaian yang kiri yang dialiri arus AC, dan yang rangkaian kanan yang dialiri arus DC? Jadi intinya pada arus AC, induktor itu selain menghasilkan medan magnet, juga menghasilkan hambatan berupa reaktansi induktif yang simbolnya XL. Hmmm… emangnya kenapa sih bisa muncul reaktansi induktif pada induktor? Singkatnya begini. Pertama, arus listrik yang melewati lilitan kawat itu menimbulkan medan magnet. Tetapi hal sebaliknya tidak berlaku ya. Medan magnet TIDAK menimbulkan arus listrik. Yang bener adalah perubahan medan magnet mengakibatkan arus listrik. Nah, ketika induktor dialiri arus DC, yang mana nilai i tetap, maka medan magnetnya juga tetap atau tidak berubah-ubah. Sehingga tidak ada arus induksi yang muncul. Sementara ketika induktor dialiri arus AC, yang mana nilai i nya berubah-ubah, maka medan magnet di dalam induktor tersebut berubah-ubah. Perubahan medan magnet pada induktor tersebut yang akhirnya memunculkan i atau arus induksi yang melawan arus sebelumnya. Itulah sebabnya induktor memiliki reaktansi induktif ketika dialiri arus AC. Okay, terus apa urusannya reaktansi induktif ini dengan transmisi listrik ke rumah-rumah? Memangnya ada induktornya? Nah, kabel listrik yang dikirim ke rumah-rumah itu sebenarnya tidak ada induktornya. Tapi karena kabelnya puaaanjang sekali, maka kabel yang panjang tersebut berlaku bagaikan induktor. Jadi, kalau kita menggunakan arus AC untuk transmisi listrik, maka listrik tersebut akan mengalami hambatan berupa reaktansi induktif itu tadi. Wah, kalau gitu, rugi dong kalau pakai listrik AC! Kan kalau kita pakai listrik AC, jadi muncul reaktansi induktif tuh. Jadi loss-nya akan lebih banyak. Lebih efisien pakai listrik DC kalau gitu. Kenapa kita nggak pakai listrik DC aja? Tunggu dulu. Ceritanya belum selesai. Jadi di sini kita udah tahu nih bahwa listrik AC itu memiliki kekurangan, yaitu munculnya reaktansi induktif tadi. Tapi ini sebenernya energy loss gara-gara ini nggak terlalu signifikan, karena listrik AC punya teknik yang hebat juga untuk mengatasi energy loss gara-gara transmisi ini. Mau tahu apa tekniknya? Nah, coba lanjut baca terus ya. Penggunaan Tegangan Tinggi Kalau kita mau mentransmisikan listrik secara efisien, di mana tidak ada daya yang hilang selama proses transmisi, maka kita harus menggunakan arus listrik yang sekecil mungkin. Kenapa? Karena dengan arus listrik yang kecil, maka elektron yang berpindah juga sedikit ingat, arus itu adalah perubahan muatan per satuan waktu. Kalau elektron yang berpindah sedikit, total energi yang hilang dari elektron-elektron tersebut akan menjadi lebih kecil. Nah, gimana caranya supaya arus listrik yang kita transmisikan itu kecil? Kuncinya ada di persamaan berikut ini Persamaan daya listrik Arsip Zenius P itu adalah daya listrik, V adalah tegangan, dan I adalah kuat arus. Dalam proses transmisi energi, daya listrik itu selalu konstan ingat bahwa daya itu adalah energi per satuan waktu. Karena energi itu kekal, maka dayanya juga harus kekal selama tidak berubah menjadi energi bentuk lain. Nah, karena daya itu konstan, berarti kalau kita ingin nilai I turun, kita tinggal naikkan nilai V. Oleh karena itu, pada transmisi jarak jauh, biasanya listrik yang digunakan itu adalah listrik dengan tegangan yang sangat tinggi seperti gambar di bawah. Proses transmisi menjadi lebih efisien dengan tegangan tinggi. dok. Dengan menggunakan tegangan tinggi, maka arus listriknya menjadi kecil. Karena arus listriknya kecil, maka daya yang hilang pada proses transmisi juga kecil. Hal ini membuat proses transmisi menjadi lebih efisien. Bagaimana Cara Menaik-turunkan Tegangan? Pada listrik AC, teknik untuk menaik-turunkan tegangan itu mudah sekali, tinggal pakai alat yang namanya transformator. Familiar dengan transformator? Sering juga disebut sebagai Trafo. Gambarnya kira-kira begini Ilustrasi transformator dan cara kerjanya. dok Transformator ini hanya bisa bekerja kalau diberikan listrik AC. Karena prinsip kerjanya adalah demikian Arus bolak-balik mengaliri kabel primer warna merah pada gambarArus bolak-balik tersebut menimbulkan flux magnet bolak-balik pada Inti trafo warna hijau pada gambarFlux magnet yang bolak-balik ini menimbulkan arus bolak-balik pada kabel sekunder warna biru pada gambar – inget ya, yang bisa menimbulkan arus itu hanyalah perubahan flux magnet. Kalau flux magnetnya tetap, maka tidak akan muncul arus. Itulah sebabnya trafo ini tidak bisa bekerja pada listrik DC. Oh, jadi listrik DC itu nggak kepake karena tegangannya tidak bisa dinaik-turunkan seperti listrik AC? Iya. Kira-kira begitu. Kalau kita ingin menaikan atau menurunkan tegangan DC, rangkaian yang diperlukan itu jauh lebih ribet dibandingkan dengan listrik AC. Bahkan sering kali teknik untuk menaik-turunkan tegangan DC adalah dengan cara mengubahnya dulu menjadi listrik AC, pasang trafo untuk menaik-turunkan tegangannya, kemudian diubah lagi menjadi listrik DC. Ribet kan? Makanya, mending langsung pakai listrik AC aja sekalian, karena lebih mudah untuk menaik-turunkan tegangannya. The War of Currents – Sejarah Adopsi Listrik AC Kalau kita melihat ke sejarahnya, proses adopsi listrik AC sebagai alat untuk mentransmisikan energi ini bukan terjadi tanpa hambatan. Ketika listrik baru saja ditemukan untuk transmisi energi, ada dua perusahaan yang menjadi pemain utama dalam bisnis ini. Perusahaan yang pertama adalah Edison Electric Light Company sekarang menjadi General Electric, perusahaan milik Thomas Alva Edison pernah dengar namanya? Dia biasa dikenal sebagai penemu lampu. Perusahaan yang satu lagi adalah Westinghouse Electric Company, perusahaan milik George Westinghouse yang saat itu dibantu oleh Nikola Tesla. Edison Electric Light Company saat itu mengusung listrik DC, sedangkan Westinghouse Electric Company mengusung listrik AC. Persaingan bisnis antara keduanya terjadi sangat sengit sehingga ahli sejarah menyebut ini sebagai “The War of Currents”. “The War of Currents”, George Westinghouse vs Nikola Tesla. Arsip Zenius Pada akhir tahun 1870an, setelah lampu ditemukan, permintaan masyarakat terhadap listrik ke rumah-rumah dan ke lokasi bisnis jadi meningkat tajam. Beberapa di antaranya dipasang dengan listrik AC. Kemudian pada tahun 1882, Edison memperkenalkan listrik DC bertegangan rendah yang didesain untuk tempat-tempat usaha dan perumahan. Pada tahun 1886, Westinghouse mulai membuat sistem listrik AC yang menggunakan transformator untuk menaik-turunkan tegangan untuk transmisi jarak jauh. Sistemnya Westinghouse ini mirip dengan yang gue jelaskan di atas. Untuk melakukan transmisi jarak jauh, tegangan dinaikan terlebih dahulu dengan menggunakan transformator sehingga arusnya kecil dan energy loss-nya juga kecil, kemudian ketika sampai di perumahan, tegangannya bisa diturunkan kembali. Karena sistem ini sangat efisien, beberapa perusahaan mulai mengadopsi sistem yang diperkenalkan oleh Westinghouse ini. Berbagai proyek pemasangan listrik akhirnya lebih memilih sistem listrik AC ini karena lebih efisien. Kubu listrik DC tentu tidak mau kalah dengan “peperangan” ini, sehingga mereka mulai menyerukan propaganda bahwa listrik AC ini berbahaya. Alasannya adalah karena pada proses transmisinya, listrik AC ini menggunakan tegangan yang sangat tinggi. Kubu listrik DC mengatakan bahwa meskipun sistemnya kurang efisien, tapi ini jauh lebih aman karena tidak menggunakan tegangan tinggi. Argumen ini ada benarnya sebenarnya, tapi cara mereka melakukan propaganda kadang kelewatan juga. Salah satu propaganda yang dilakukan adalah dengan menyetrum hewan-hewan seperti anjing dan kuda dengan menggunakan listrik AC sampai hewan tersebut mati. Meskipun sebenarnya propaganda-propaganda ini lumayan berhasil membuat orang percaya bahwa listrik AC itu berbahaya, tapi ini tidak berhasil menggagalkan proyek-proyek instalasi listrik AC. Pada akhirnya, listrik AC ini tetap dipakai di mana-mana, namun dengan sistem keamanan yang diperketat untuk menghindari kecelakaan. Perusahaan milik Edison pun akhirnya mengalah dan mulai mengadopsi listrik AC. Semenjak saat itulah sistem kelistrikan yang dipasang di mana-mana menggunakan sistem listrik AC. Ketika sistem listrik AC dipakai di mana-mana, perusahaan pembuat piranti elektronik pun akhirnya menggunakan sistem listrik AC untuk menyalakannya. Coba aja lihat piranti elektronik di sekitar kita, mulai dari TV, komputer, charger HP, laptop, kulkas, dispenser, dan sebagainya, semua menggunakan colokan listrik AC kan? Karena semua menggunakan sistem listrik AC, akhirnya ketika ada daerah yang baru dipasang listrik, udah nggak mungkin lagi di sana dipasang sistem listrik DC. Karena itu akan membuat berbagai piranti elektronik yang biasa dipakai jadi nggak bisa dipakai. Bagaimana Nasib Listrik DC Sekarang? untuk Transmisi Energi Melihat penjelasan di atas, keliatannya arus DC lebih banyak kekurangannya ya dari pada arus AC. Tapi, apakah sistem listrik DC ini benar-benar mati? Nggak juga. Ternyata, masih ada beberapa transmisi energi yang menggunakan listrik DC, nama sistemnya adalah High-Voltage Direct Current HVDC. Sistem HVDC ini hanya digunakan untuk transmisi bertegangan sangat tinggi > volt dan untuk jarak yang sangat jauh > 500 km, kira-kira sejauh Jakarta-Surabaya. Kenapa untuk jarak yang sangat jauh sistem HVDC ini bisa lebih efisien? Salah satunya adalah karena keunggulan yang gue sebutin di atas tidak ada hambatan yang muncul karena reaktansi induktif. note nggak ada hambatan akibat reaktansi kapasitif dan skin effect juga, tapi ini belum gue jelasin di artikel. Hambatan akibat reaktansi ini bisa diabaikan untuk transmisi jarak pendek. Tapi semakin jauh transmisinya, semakin signifikan dampaknya. Sehingga ketika transmisinya menggunakan jarak yang sangaaat jauh, biaya untuk memasang sistem listrik AC malah jadi lebih mahal dibandingkan biaya untuk memasang sistem listrik DC. Kesimpulan Jadi, sekarang elo udah punya jawaban kan kalo ditanya listrik rumah AC atau DC? Ya, listrik rumah adalah arus AC, karena listrik yang dihasilkan PLN adalah jenis listrik dengan arus bolak balik AC. Alasan penggunaan arus AC lainnya adalah adalah karena sistem listrik AC biasanya lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem listrik DC. Kalau melihat dari cerita ini, sebenarnya ada hal menarik yang bisa kita simpulkan, terutama elo yang tertarik masuk ke jurusan engineering. Jadi, anak teknik itu jangan cuma tahu soal bagian sainsnya aja, tapi harus bisa mengerti juga pertimbangan bisnisnya supaya bisa mengerti teknologi macam aja yang layak untuk kita push, yang mana yang kurang relevan. Dengan begitu, elo bisa mendesain suatu alat yang beneran kepakai di dunia industri. By the way, di artikel ini kita mempelajari bahwa penemuan transformator adalah salah satu penemuan terpenting yang membuat sistem listrik AC unggul jauh dibandingkan sistem listrik DC. Tanpa penemuan transformator, bisa jadi sistem kelistrikan yang kita gunakan sekarang adalah sistem listrik DC. Nah, ngomong-ngomong soal transformator, ada soal menarik nih dari SBMPTN 2015 Fisika. Berikut ini soalnya Soal tentang transformator yang muncul di SBMPTN 2015. Kalau elo mengerti konsep transformator yang gue ceritakan di artikel ini, elo pasti bisa menjawab soal di atas. Gampang kok. Bisa? Tulis jawabannya di komentar di bawah ya. Buat elo yang mau daftar paket Zenius, langsung aja klik banner di bawah ini ya. Elo juga bisa baca lebih lanjut artikel Zenius Blog dan rangkuman materi lainnya seputar listrik, energi, dan yang berhubungan dengan Fisika. Caranya tinggal klik banner di bawah sini Sumber Animasi listrik DC dan AC Baca Artikel Lainnya Benarkah Bahan Bakar Fosil Mengancam Peradaban Manusia? Kapasitor dan Induktor, Untuk Apa Sih? Kenapa Udara yang Kita Tiup Lebih Dingin Daripada Suhu Tubuh? Kenapa Pembalap MotoGP Waktu Belok Posisinya Miring Banget Tapi Nggak Jatuh? Gravitasi Buatan di Film Interstellar Originally Published January 8, 2017Update by Sabrina Mulia Rhamadanty & Arieni Mayesha
\n \n\n \nperbedaan lampu led ac dan dc
Banyak jadi pertanyaan, lebih terang mana bohlam LED warna putih atau warna kuning ?. Untuk menjawab hal itu mari kita simak penjelasan dari pabrikan berikut ini. "Sebenarnya perbedaan warna lampu LED kuning dengan yang putih ada pada nilai Correlated Color Temperature atau CCT," buka Febry Aditya Perdhana selaku Product Manager Untuk Osram Automotive area ASEAN kepada GridOto Lampu motor modifikasi Kawasaki W175. Foto Aditia Noviansyah/kumparanPerbedaan AC dan DC pada motor sangatlah mudah. Perbedaan keduanya terlihat saat mesin menyala. Lampu AC akan redup saat mesin idle, sedangkan lampu DC akan menyala saat mesin hidup. Mau tahu lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan arus AC dan DC, berikut penjelasannya dikutip dari laman resmi Suzuki AC dan DC dalam Kelistrikan KendaraanYamaha NMax Foto Bangkit Jaya Putra/kumparanAda dua jenis sistem kelistrikan pada motor, yakni AC dan DC. Kelistrikan AC mengandalkan poros engkol sehingga energi Sistem kelistrikan yang terdapat pada kendaraan motor ada dua jenis, yakni kelistrikan AC dan DC. Bagi Anda yang memiliki kendaraan sepeda motor, penting kiranya mengetahui tentang kelistrikan ini, apalagi perbedaan AC dan DC. Tujuannya agar Anda tidak melakukan kesalahan ketika hendak melakukan perbaikan dan penggantian komponen mesin. Perbedaan AC dan DC paling mudah dipahami dari lampu motor bagian depan. Untuk ilustrasi perbedaannya bisa disimak di bawah dengan Kelistrikan ACMotor dengan kelistrikan AC, energi listrik pada lampu depannya disuplai oleh spul. Komponen ini digerakkan oleh poros engkol dan seberapa besar arus yang diperlukan akan dikontrol oleh kiprok, agar bohlam tidak itu, lampu depan yang menggunakan kelistrikan AC baru bisa menyala jika mesin telah dihidupkan. Besar kecilnya arus kelistrikan sangat bergantung pada putaran mesin motor. Jika mesin berputar tidak cepat, maka lampu bagian depan akan meredup dan bahkan mati. Begitupun sebaliknya, jika mesin mengalami putaran, maka cahaya lampu akan karena itu, pada sistem AC, saat mesin dalam kondisi langsam, cahaya pada lampu cenderung akan meredup. Lampu akan kembali terang setelah mesin kembali diputar di atas dengan Kelistrikan DCBerbeda dengan sistem AC, sistem kelistrikan DC disuplai darai aki dan kiprok. Suplai listrik pada arus kelistrikan AC dari aki telah dialirkan ke semua komponen motor sebelum mesin kendaraan sebab itu, pada motor yang menggunakan kelistrikan DC, lampu bagian depannya akan menyala seketika saat kunci kontak diputar pada posisi ON. Ketika mesin kendaraan dinyalakan, secara otomatis listrik akan bertambah dan nyala lampu tidak akan depan juga akan terang secara maksimal meskipun tanpa putaran mesin. Namun, pada kelistrikan DC seperti ini, dibutuhkan arus pengisian yang lumayan besar supaya aki tidak tekor. Hal ini karena biasanya kapasitas ampere yang dibutuhkan lebih besar dari kapasitas sistem arus DC umumnya telah dilengkapi model full wave. Karena itu, segala energi listrik yang dibutuhkan telah disuplai oleh aki. Sedangkan spul hanya berfungsi mengisi arus yang mengalir ke demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua motor yang menggunakan kelistrikan DC dilengkapi oleh full wave. Namun, jika arusnya telah full wave maka sudah bisa dipastikan motor tersebut menggunakan kelistrikan dasarnya, semua sumber kelistrikan yang ada pada motor DC berasal dari aki. Spul hanya bertugas mengisi arus yang disalurkan ke aki. Namun, lampu depan motor DC zaman sekarang telah banyak yang menggunakan jenis LED Light Emitting Diode.Jika ada motor yang menggunakan lampu LED, maka bisa dipastikan motor tersebut menggunakan arus kelistrikan DC. Hal ini dikarenakan lampu jenis LED sangat membutuhkan kelistrikan yang stabil. Oleh karena itu, arus kelistrikan sangat mengandalkan listrik yang bersumber dari beberapa perbedaan antara AC dan DC pada motor. Semoga bermanfaat! Lampubohlam / pijar dengan spesifikasi 220V jika dipasang pada saat undervoltage - katakanlah 180V - maka cahaya yang dihasilkan akan lebih redup karena terjadi penurunan daya listrik. Hal ini agak berbeda dengan lampu LED, lampu LED bekerja dengan arus searah atau DC; sehingga lampu LED membutuhkan supply (driver) yang mengubah arus AC Berikut panduan dan tips mudah untuk perbandingan antara led strip AC dan DC Perbedaan Strip DC dan AC Strip DC jenis Indoor Strip AC 220V Tegangan 12V dan 24V 220V AC Keunggulan - Daya Tahan Jauh Lebih Baik - Tingkat Redup lebih rendah tergantung dari kualitas power supply - Lebih Aman, listrik 12V dan 24V relatif tidak berbahaya apabila tersentuh tangan/ bagian tubuh - Panjang dapat dipotong per Cm atau per 5 Cm, atau per 10 Cm tergantung jenisnya - Apabila terjadi kerusakan, biasanya hanya sejumlah 3 mata atau 6 mata per titik kerusakan, cahaya keseluruhan relatif tidak terganggu - Strip DC berkualitas relatif lebih jarang rusak apabila tidak terkena air, konslet, dan menggunakan Power Supply berkualitas - Maintenance relatif mudah, biasa hanya memerlukan penggantian power supply unit saja - Biaya lebih murah - Harga Driver Plug In relatif murah - 1 Plug In bisa untuk penyambungan seri sd 50 meter, instalasi lebih simpel, tinggal sambung sesuai panjang yang diinginkan - Cocok dan mudah untuk penggunaan dekorasi outdoor hanya terkena hujan, tidak boleh terendam air Kelemahan - Membutuhkan Power Supply, biaya agak lebih tinggi - Penyambungan harus sistem paralel agar aliran arus efektif - Daya Tahan sangat tergantung pada fluktuasi tegangan listrik PLN - Apabila ada satu mata Rusak, maka harus diganti per 1 meter atau per 5 meter - Maintenance lebih repot karena penggantian biasanya pada lampu Rekomendasi Penggunaan - Untuk Instalasi lampu indoor - Untuk instalasi yang membutuhkan daya tahan lebih awet - Untuk instalasi yang menginginkan kemudahan dalam maintenance di kemudian hari - Lebih direkomendasikan ntuk instalasi lampu outdoor - Untuk instalasi pada area dengan tegangan listrik PLN stabil catatan 1. Hanya merupakan petunjuk sederhana dan Simpel/ General Guidance, banyak faktor yang bisa mempengaruhi faktor faktor diatas 2. Perbandingan hanya perbandingan untuk barang yang dijual di website dengan kelas yang sama, bisa sangat berbeda dengan barang yang dijual di tempat lain ataupun bila dibandingkan dengan kelas barang yang berbeda 3. Hanya merupakan pendapat , bisa berbeda dan salah 4. Hanya untuk dijadikan acuan petunjuk dalam memilih, tidak bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. LampuMotor LED DRL 3led l, 4Led,5Led,6Led 2Mode Kedip Strobo. Produk Lampu Motor LED DRL 3led l, 4Led,5Led,6Led 2Mode Kedip Strobo ini harganya adalah Rp. 25.000,00 dan saat ini sedang Diskon , Produk ini sendiri saat saya tulis Artikel ini sudah dilihat sebanyak kali dan sudah disukai sebanyak 38 kali. PerbedaanArus AC dan DC. Keterangan Trafo Step Up Trafo Step Down; Fungsi: Untuk menaikkan tegangan listrik. Untuk menurunkan tegangan listrik. Beberapa contoh peralatan listrik yang memanfaatkan arus listrik DC antara lain Lampu LED, Komputer, Laptop, Televisi, Radio. Selain itu, pemanfaatan arus listrik dapat disimpan dalam sebuah

MengenalBeda Teknologi Lampu Mobil Terbaru, LED, HID dan Halogen . Ilham di, 14 September 2020, 1:40 PM. Kategori Tujuannya adalah mengubah arus DC menjadi AC dan diklaim mampu mencapai kekuatan cahaya sebesar 23.000 volt. Variasinya pun beragam. Mulai dari 3.000 Kelvin, 6.000, 10.000 K bahkan hingga 25.000 K. Warna 3.000 K menampilkan

PeluangUsaha di S-Gala.com. Coba ambil 1 buah lampu atau box lampu apapun di rumah kalian. Perhatikan, apakah terdapat tulisan 220V 50/60Hz (atau berupa range 170-265V 50/60Hz )? Ya, angka 50/60Hz yang tertera menunjukkan frekuensi listrik pada lampu. Semua jenis lampu memiliki frekuensi listrik. Keterangan frekuensi listrik 50/60 Hz pada lampu. PerbedaanAC dan DC. Seperti yang sempet gue mention di awal artikel, arus listrik sendiri ada dua macam arus listrik, yang pertama ada listrik arus searah (DC - direct current). Beberapa alat elektronika yang menggunakan arus listrik DC adalah: Lampu LED, TV, Radio. Penasaran kenapa? Baca terus penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini yah. Semogapostingan atau artikel kategori Artikel Lampu, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Setiap penulis artikel memiliki sudut pandang masing-masing Kami memiliki sudut pandang secara umum akan hal Service AC Batam Mengenal Perbedaan Lampu Pijar, Lampu Pendar Dan Lampu LED ini akan kami bahas dan jabarkan kepada anda. Meskipun demikian LampuLED kendaraan 6 sisi dengan nyala yang terang dan tahan lama, membuat Anda dapat berkendara dengan lebih nyaman, terutama pada malam hari. Nyala Terang dan Mampu Tembus Kabut. Rp 279.900 11 terjual. Lampu Tembak Motor LED - Nyala Cahaya Terang dan Tahan Air. Rp 88.000 13 terjual. Lampu Tembak Sorot Motor LED - Menjadikan Tampilan
Kalaupakai LED, bisa dipastikan sistem kelistrikan lampu depannya DC, yang mengandalkan arus langsung dari aki. Karena lampu jenis ini (LED), membutuhkan suplai listrik yang stabil. Yang sudah mengusung sistem DC, ada Honda Vario 150,PCX 150, dan lain sebagainya. Itulah Perbedaan Kelistrikan AC dan DC Bagi Lampu Motor Ac DC Kelistrikan

Buat yang suka utak atik kelistrikan di motor, istilah halfwave dan fullwave tentunya tak asing lagi.. Buat yang belum ngerti, simak nih penjelasan beda kelistrikan halfwave dan fullwave dari mekanik bengkel spesialis. "Motor dengan kelistrikan halfwave itu sebenarnya masih bisa dikatakan motor yang pakai kelistrikan jenis alternating current (AC)," buka Muhammad Cholil

Sementaraitu, inverter dipakai untuk mengkonversi arus DC ke AC atau sebaliknya. Biasanya, inverter DC to AC rakitan berfungsi sebagai sumber listrik saat Read more. Kategori Materi Elektro 1 Komentar. Hampir semua orang pasti mengetahui mengenai apa itu lampu LED. Sekarang ini, lampu LED memang menjadi favorit banyak kalangan karena
Diodabanyak berfungsi sebagai penyearah arus AC ke DC, dan ada juga fungsi lain tergantug dengan jenis diodanya ya. Komponen Pasif. Selanjutnya adalah komponen pasif, Komponen pasif adalah komponen yang hanya dapat menerima daya listrik atau dengan kalimat lain komponen pasif tidak memerlukan tegangan atau arus listrik untuk dapat bekerja.
PadaPenelitian ini didapatkan bahwa lampu yang memiliki intensitas cahaya terbesar adalah lampu LED sebesar 106200 Lux (jarak 0 cm) dan 176 Lux (Jarak 100 cm). Lampu LED juga menghasilkan panas
KapSorot LED/ Kap Lampu Sorot LED INF027 (Garansi 1tahun) Kap Lampu Sorot LED 10w IN-LITE Rp 87.000,- AC to DC with Trafo and water proof (neon) Reply. jayamapan says February 17, 2012 at 22:22. Malam Pak, Untuk covelight di drop ceiling itu bagusnya dan effisien nya pak lampu TL-5 atau LED strip light ? Secara kualitas bagus mana JikaHID yang digunakan adalah berdaya (W) 35watt, dan lampu belakang (rem standart) 21watt, maka 35watt + 21watt = 56watt, kemudian 56watt : 12Volt (Voltase pada aki) = 4,6Ampere. Ini mengartikan bahwa penggunaan HID dan lampu rem saja membutuhkan 4,6Ampere, dan jika motor menggunakan aki dengan muatan arus sebesar 5Ampere maka sisa muatan Lampubisa digunakan untuk menerangi rumah - rumah dari kegelapan. Lampu untuk saaat ini memiliki banyak jenis, mulai dari lampu yang dipergunakan untuk menerangi, lampu aksesesoris untuk hiasaan dan juga lampu untuk ditaruh di mobil maupun untuk menerangi saat berfoto. 15 jul 2021 YRV85.