Pakaianupacara adat perkawinan dalam masyarakat melayu riau terdapat beberapa bentuk pakaian yang bervariasi pada setiap upacara adat yang dilaksanakan. Source: akumaubelajar.com. Jenis pakaian ini tergantung pada situasi dan kondisi si pemakai dan kegiatan yang masyarakat melayu riau masih memegang adat dengan teguh. Source: 2.bp.blogspot.comSebagai salah satu provinsi yang terletak di pesisir, Riau memiliki kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh para pendatang, khususnya Melayu dan Islam. Hasil-hasil kebudayaan itu bisa Sobat Pariwisata lihat dari kesenian hingga pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat Riau. Kali ini, redaksi akan mengajak Sobat Pariwisata untuk mengenal pakaian adat provinsi yang memiliki ibukota Pekanbaru ini. Pakaian adat Riau dibuat tertutup dan panjang yang menunjukan nilai kesopanan yang dijunjung oleh masyarakat setempat. Pengaruh Melayu yang kental juga dapat dilihat dari modelnya yang sederhana, longgar, dan memiliki kerah yang tinggi. Pakaian adat untuk pria di Riau dinamakan dengan Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga, berupa baju kurung kurawal yang longgar sebagai atasan dan celana panjang dengan warna senada sebagai bawahan. Sebuah kain tenun dengan motif khas Melayu menjadi penghias yang dililitkan di pinggang. Selain itu, pria Riau juga melengkapi penampilan dengan kopiah atau peci. Jika akan melakukan kunjungan kerajaan, mayarakat pria Riau akan menggunakan pakaian adat dengan model yang sama, hanya saja terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi, seperti kain satin atau sutra. Hal tersebut juga berlaku ketika melakukan upacara adat dan pernikahan. Khusus untuk acara pernikahan terdapat beberapa aksesoris tambahan untuk pengantin pria seperti topi atau mahkota, sebai warna kuning yang diletakkan di bahu, sepatu berbentuk runcing, canggai pada kelingking, serta keris berbentuk kepala burung serindit yang diletakkan di pinggang kiri. Pakaian adat wanita Riau terdiri dari tiga jenis yaitu Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Laboh, dan Baju Kurung Tulang Belut. Pakaian ini dipadu dengan belitan kain songket atau kain lain sebagai bawahan. Selendang atau jilbab yang menutupi bagian kepala merupakan pelengkap yang tidak boleh ketinggalan. Pada acara adat resmi, wanita Riau akan menggunakan Kebaya Laboh, yang berbahan dasar kain tenun khas masyaraklat Riau. Uniknya, dari atasan ini kita bisa melihat status seorang wanita. Baju yang panjangnya tiga jari di atas lutut menandakan belum menikah, sedangkan baju yang panjangnya tiga jari di bawah lutut menyatakan telah menikah. Pengantin wanita Riau akan dilengkapi dengan aksesoris berupa mahkota, sebai warna kuning yang diletakkan di bahu, serta berbagai perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting. Umumnya, pakaian adat Riau memiliki warna-warna tertentu yang memiliki filosofi. Seperti warna hijau lumut untuk melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat dan patuh pada ajaran agama. Warna ini sering digunakan oleh para bangsawan, Tengku, dan Wan. Warna kuning keemasan menandakan kebesaran, otoritas, dan kemegahan. Pada masa Kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri, dan Pelalawan, warna ini hanya boleh digunakan oleh sultan atau raja dan terlarang bagi rakyat biasa. Warna merah darah melambangkan kepahlawanan dan keberanian. Sementara warna hitam melambangkan kesetiaan, ketabahan, tanggung jawab, dan sikap jujur.Nita/RPI ViewRIRIN SALSABILA XI MIPA 2 MAKALAH PAKAIAN MELAYU SEJARAH 123 at SMA Negeri 4 Bekasi. TUGAS BUDAYA MELAYU RIAU NAMA : Ririn Salsabila KELAS : XI MIPA 2 TP : 2020/2021 TENTANG Pakaian Adat Riau – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang begitu melimpah dan beraneka ragam. Salah satu kebudayaan khas Indonesia berasal dari provinsi Riau, yakni dikenal dengan pakaian adat Riau. Pakaian adat Riau merupakan pakaian khas Sumatera yang kental akan budaya Melayu. Meskipun begitu, pakaian tradisional ini sangat khas dan menjadi identitas tersendiri bagi masyarakat Riau. Kali ini kita akan membahas bersama apa itu pakaian adat Riau, bagaimana keunikan dan filosofi dari busana tersebut, serta apa macam-macam nama pakaian khas Riau tersebut. Untuk mengetahui selengkapnya, mari kita scroll ke bawah dan simak artikel ini sampai tuntas. Pakaian Adat Riau Pakaian Adat Riau Pakaian adat Riau merupakan busana adat Sumatera yang mendapat pengaruh budaya Melayu. Pengaruh Melayu menjadikan busana ini tampak sederhana dan tertutup yang menjadi ciri khas dari budaya Melayu yang menjunjung nilai kesopanan dan nilai ajaran agama Islam. Pakaian adat Riau merupakan busana tradisional yang biasa dikenakan oleh masyarakat Riau, baik itu pada kegiatan sehari-hari maupun pada acara upacara adat Riau seperti upacara pernikahan. Setiap busana tradisional yang dikenakan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, bahkan setiap helai busana mengandung nilai filosofis yang diyakini masyarakat Melayu Riau. Sejarah Pakaian Adat Riau Pakaian merupakan simbol budaya yang menunjukkan perkembangan, akulturasi, dan keunikan dari suatu budaya. Pakaian juga dapat menjadi identitas suatu masyarakat di suatu daerah. Pakaian adat Riau merupakan pakaian khas Riau yang bernama kebaya labuh dan teluk belanga. Masyarakat Riau masih memegang teguh pengaruh pribumi yang dituangkan ke dalam sikap dan karakter masyarakat, umumnya masyarakat pedesaan atau pedalaman. Kebiasaan Melayu Riau sendiri adalah memegang adat melayu dan norma ajaran agama Islam. Perpaduan Islam dan Melayu inilah yang kemudian membentuk budaya baru, budaya yang terbentuk seperti dapat diamati pada pakaian adat Riau. Di sisi lain, pakaian dan perhiasan bukan hanya kaya akan syarat untuk mempercantik penampilan masyarakat Riau, melainkan juga mengandung gelora semangat masyarakat Riau. semangat inilah yang melahirkan nilai syukur dan kejujuran hidup yang menjadi kepercayaan dan filosofi pakaian adat Riau. Nama Pakaian Adat Riau Pakaian adat Riau terbagi menjadi beberapa nama pakaian yang perlu kamu diketahui, berikut adalah daftar beserta penjelasan dari nama-nama pakaian adat Riau No Macam Macam Pakaian Adat Riau 1 Baju Kurung 2 Kebaya Labuh 3 Baju Teluk Belanga 4 Baju Cekak Musang 5 Pakaian Adat Riau untuk Busana Pengantin 6 Busana Pengantin Pria 7 Busana Pengantin Wanita 1. Baju Kurung Baju Kurung Adat Riau Baju kurung merupakan salah satu pakaian adat Riau yang biasa dikenakan para kaum perempuan Riau. baju khas ini berbentuk lengan panjang, dan baju tersebut memiliki panjang yang menjuntai sampai ke bagian atas lutut. Baju kurung khas Riau ini juga biasa dikenakan sehari-hari di rumah. Meskipun begitu, baju ini dibuat dengan desain lebih pendek, yakni bajunya hanya sepanjang pinggang para wanita. Model baju kurung juga dibuat longgar dan tidak ketat, agar tidak menampakkan lekuk tubuh wanita yang memakainya. Bahan material dari pakaian adat Riau ini cukup beragam dan bervariasi, ada yang bermotif sederhana polos atau ada juga yang bermotif bunga-bunga. Bahan yang dipilih juga bukan bahan sembarangan, yakni kain yang dipilih tidak boleh tipis dan tembus pandang. Warna dari pakaian khas ini juga cukup beragam dan disesuaikan pada usia si pemakai. Misalnya, bagi orang tua biasanya menggunakan baju kurung yang berwarna tidak mencolok. Di sisi lain, pakaian ini juga dilengkapi dengan selendang atau kain tudung yang dipakai di bahu dan untuk menutup kepala sang wanita. 2. Kebaya Labuh Kebaya Labuh Khas Riau Salah satu pakaian adat Riau untuk para wanita Riau adalah kebaya Labuh. Pakaian ini juga dikenal dengan sebutan Belah Labuh. Kebaya ini sebenarnya mirip dengan kebaya pada umumnya. Hanya saja, terdapat perbedaan pada panjang pakaian Kebaya Labuh, yakni panjang pakaian ini menjuntai sampai batas lutut atau betis wanita dewasa. Baju kebaya Labuh memiliki ciri-ciri, yaitu jika panjangnya tiga jari di atas lutut maka menunjukkan sang wanita yang memakai pakaian ini belum menikah. Sementara, jika baju yang panjangnya tiga jari di bawah lutut wanita dewasa, maka dapat diketahui bahwa wanita si pemakai telah menikah. Di sisi lain, baju kebaya labuh ini juga memiliki ukuran yang longgar dan besar, sehingga tidak akan menampakkan bentuk lekuk tubuh wanita yang memakainya. Lengan tangan baju ini juga seukuran 2 jari dari pergelangan tangan. Hal ini dilakukan agar dapat menampakkan gelang yang dikenakan wanita Riau. sementara lebar lengan pakaian ini dibuat dengan ukuran 3 jari dari permukaan lengan tangan. Untuk semakin mempercantik penampilan si pemakai kebaya labuh, biasanya pakaian ini dilengkapi dengan kancing sebanyak 4 sampai 5 kancing yang disematkan dengan pin ataupun kerongsang. Dewasa ini, kebaya Labuh biasa dipadu padankan dengan batik serta kerudung yang dililitkan ke leher agar bagian dada wanita si pemakai dapat tertutup dengan baik. 3. Baju Teluk Belanga Baju Teluk Belanga Pakaian adat Riau selanjutnya adalah baju teluk belanga. Baju belanga ini merupakan baju khas Riau yang biasa dikenakan para pria Riau. Pakaian jenis ini terdiri dari baju, celana, dan kain samping serta penutup kepala. Pada bagian leher baju Teluk Belanga berkerah dan berkancing lima. Kancing lima ini merupakan lambang dari rukun Islam. Kancing yang disematkan berupa kancing tep, kancing emas, atau kancing permata. Kain samping pada pakaian adat Riau ini biasanya menggunakan kain songket yang diikat setinggi lutut. Cara memasangkan kain samping ini sangat bervariasi. Pemakaiannya ada yang seperti kain biasa, dipungut ke samping, atau juga ditarik ke samping kiri pinggang. Cara pemasangan tersebut didasarkan pada siapa pemakainya. Sementara di sisi lain, terdapat penutup kepala atau juga disebut dengan tanjak. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang senada dengan baju maupun celana pakaian khas ini. 4. Baju Cekak Musang Baju Cekak Musang Pakaian adat Riau selanjutnya adalah baju cekak musang. Pakaian ini sebenarnya mirip dengan pakaian teluk belanga. Model bajunya berkerah namun tidak dilengkapi dengan kancing. Kerah baju ini terbelah ke bawah sepanjang 5 cm, yang bertujuan untuk mempermudah ketika memasukkan baju ini dari atas kepala. Baju cekak musang ini memiliki 3 kantong yang berada di depan baju. Satu kantong berada di bagian kiri atas. Serta 2 kantong lain berada di bagian bawah masing-masing di kanan kiri baju. Pada umumnya, baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata kaki pria dewasa. Satu set baju dan celana cenderung dibuat tanpa motif dan polos. Baju khas ini biasa dikenakan pada acara resmi dengan ditambahkan penutup kepala berupa kopiah hitam semakin memperindah pemakai baju khas tersebut. Pakaian Adat Riau untuk Busana Pengantin Pakaian adat Riau juga biasa dikenakan pada saat upacara pernikahan. Mereka sang pengantin dapat menggunakan pakaian adat tersebut dengan berbagai variasi dan aksesoris tambahan untuk semakin mempercantik sang mempelai. Adapun pakaian pengantin untuk kedua mempelai adalah sebagai berikut 1. Busana Pengantin Pria Pakaian Adat Riau untuk Pengantin Pria Para pengantin pria Riau biasanya mengenakan busana teluk belanga dengan ragam motif dan dipadu padankan dengan aksesoris yang membuat tampilan sang pengantin pria terlihat mewah dan berkelas. Berikut perlengkapan busana pengantin untuk pria adalah Satu setelan busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celana. Motif busananya berbentuk bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang berwarna emas. Memakai kain samping yang bermotif serupa dengan celana. Hiasan kepala berupa distar yang berbentuk mahkota, tanjak dalam berbagai bentuk, seperti ikat datuk bendahara, ikat laksemana dan lain-lain. Mengenakan sebai di sebelah kiri bahu yang berwarna kuning keemasan dan bersulam kelingan. Bagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai simbol ikatan ayah dan ibu. Memakai pending atau bengkong warna kuning keemasan menurut derajatnya, pakai les ungu, hijau atau merah. Mengenakan canggai pada bagian ibu jari kelingking. Memakai sepatu runcing atau capal kulit khas Riau. Menambah aksesoris berupa keris pendek berhulu burung serindit yang disisipkan di bagian pinggang sebelah kiri, keris bersarung dan diikat dengan kain kuning yang memiliki makna menghindari malapetaka dan marabahaya. Memegang sirih telat atau sirih pemanis di salah satu tangannya. 2. Busana Pengantin Wanita Pakaian Adat Riau untuk Pengantin Wanita Pakaian adat Riau untuk pengantin wanita juga sangat bervariasi dan disesuaikan dengan upacara adat pernikahan. Pada saat upacara bersanding, mempelai wanita biasa mengenakan setelan kebaya labuh atau busana kurung yang dibuat dari bahan kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang sama dan serasi. Selain setelan pakaian adat Riau, para mempelai wanita biasa menambahkan aksesoris yang semakin menambah daya tarik sang mempelai. Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan adalah sebagai berikut Hiasan kepala atau disebut dengan perkakasan andam, hiasan di bagian kening disebut ramin, sanggul lipat pandan atau sanggul lintang serta dihiasi dengan sunting dan genta-genta atau bunga goyang dengan motif bunga cina. Pada bagian leher pengantin wanita dikalungkan perhiasan kalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat tiga, lima dan tujuh menghiasi leher. Pada bagian lengan kanan dan kiri pengantin wanita dihiasi dengan gelang berkepala burung merak sebagai pertanda memberikan kesuburan dan kemakmuran bagi pengantin wanita tersebut. Pada bagian bahu kiri pengantin diberi tampan-tampan atau sebai yang bertekad benang emas dan kelingan. Pengantin juga mengenakan Canggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tangan, yaitu jari kelingking dan ibu jari. Bagian pinggang pengantin wanita diikat dengan pending emas yang berfungsi untuk menambah kerampingan badan pengantin. Bagian kaki kiri dan kanan pengantin diberi perhiasan gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka. Kaki pengantin wanita beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beludru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik. Keunikan dan Filosofi Warna Pakaian Adat Riau Keunikan dan Filosofi Pakaian Adat Riau Beberapa unsur pakaian adat Riau meliputi warna, bentuk, model pakaian. Beberapa unsur tersebut mengandung nilai-nilai tertentu. Warna dominan di komunitas Melayu Riau adalah warna kuning keemasan, hijau lumut, dan merah darah. Warna-warna tersebut menjadi warisan sejak nenek moyang Melayu di tanah Kuning Sassy hidup. Ketiga warna tersebut selalu menghiasi jilbab rumbai Riau dalam acara pernikahan adat atau upacara kebesaran budaya Melayu. Adapun makna dari warna-warna yang terdapat pada pakaian adat Riau adalah sebagai berikut Hijau Lumut Warna hijau lumut pada pakaian adat Riau memiliki makna kesuburan, kesetiaan, taat, dan patuh menganut ajaran agama. Warna hijau lumut ini kerap digunakan oleh kalangan bangsawan, Tengku, dan Wan. Kuning Keemasan Warna kedua pada pakaian adat Riau adalah warna kuning keemasan. Warna ini merupakan warna yang melambangkan nilai kebesaran, otoritas, dan kemegahan. Dahulu, pada masa kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri dan Pelalawan sangat menjaga warna kuning keemasan, sehingga warna kuning emas begitu tabu bagi rakyat biasa jika memakainya. Warna kuning keemasan hanya diperuntukkan bagi para Sultan atau Raja dari tanah kerajaan Melayu. Sementara di sisi lain, Selir kerajaan atau istri sultan bisa mengenakan warna kuning keemasan hanya pada saat upacara kerajaan saja. Merah Darah Warna selanjutnya yang ada di pakaian adat Riau adalah warna merah darah. Warna merah darah memiliki simbol kepahlawanan dan keberanian, taat dan setia kepada rakyat dan Raja. Warna merah berarti bagi masyarakat Riau sebagai kecemerlangan. Hitam Warna terakhir pada pakaian adat Riau adalah warna hitam. Warna hitam ini merupakan lambang kesetiaan, ketabahan, bertanggung jawab, dan kejujuran. Beberapa warna hitam dikenakan pada gaun tokoh kerajaan dalam acara kebesaran atau seremonial kerajaan. Nilai-nilai dalam Pakaian Adat Riau Nilai dalam Pakaian Adat Riau Setiap pakaian adat Riau mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi kepercayaan masyarakat Riau. Beberapa nilai yang terkandung pada pakaian khas tersebut adalah sebagai berikut Nilai Tradisi Pakaian adat Riau memiliki nilai tradisi. Dimana pakaian ini dikenakan masyarakat dalam tradisi upacara tradisional. Tradisi ini menjadi ciri khas dari keunikan dan komunitas yang ada dalam masyarakat setempat. Dengan dikenakannya pakaian khas Riau tersebut telah menjadi bagian pelajaran tradisi masyarakat yang bersangkutan. Nilai Budaya Pakaian adat Riau merupakan salah satu produk budaya modern yang semakin hari semakin banyak ragam modelnya. Busana khas Riau ini banyak digunakan masyarakat Melayu Riau adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Dengan melestarikan pakaian adat sama halnya dengan melestarikan kekayaan budaya Melayu di tanah Riau. Nilai Sosial Selain mengandung nilai tradisi dan nilai budaya, pakaian adat Riau juga mengandung nilai sosial yang kental. Pakaian khas ini menjadi simbol penanda status seseorang. Di sisi lain, pakaian ini juga merupakan busana yang mengandung nilai-nilai sebagai media untuk menyatukan masyarakat Riau. Nilai-nilai tersebut lahir bersamaan dengan dikenakannya pakaian khas tersebut. Pakaian Adat Riau untuk Anak-anak Pakaian Adat Riau untuk Anak Pakaian adat Riau untuk anak-anak adalah baju monyet. Pakaian teluk belanga diperuntukkan bagi mereka yang telah menginjak usia dewasa dengan sarung atau celana setengah dan kopiah. Untuk anak perempuan sama seperti anak laki-laki masih menggunakan baju monyet. Jika mereka telah beranjak dewasa, maka ia bisa mengenakan baju kurung yang terbuat dari bahan kain bermotif bunga. Penutup Pakaian Adat Riau Ya, seperti itulah penjelasan mengenai pakaian adat Riau beserta keunikan dan nilai filosofinya. Semua jenis pakaian memang mengandung nilai filosofi yang terinspirasi dari budaya yang lahir dari kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Riau. Begitu menarik bukan? Yuk bagikan artikel menarik ini ke teman-teman lainnya, agar mereka juga semakin mengenal keindahan budaya warisan leluhur bangsa kita, bangsa Indonesia. Pakaian Adat Riausumber referensi Riauadalah tanah Melayu. Di negeri ini, agama Islam menjadi referensi dari kebudayaan. Pakaian Adat Provinsi RiauFoto Pakaian Adat Melayu Riau Adat istiadat tentu tidak terlepas dari Pakain Adat, itu sebuah ciri khas suatu daerah dengan adat istiadatnya sesuai dengan Hukum dan Norma Adat yang berlaku. Berikut beberapa foto pakaian adat, tradisional Melayu Riau. Pakain Adat ini adalah pakaian tradisional Riau, walaupun ada beberapa macam-macam namun hanya satu pakaian adat untuk daerah Riau, yaitu pakaian adat Melayu Riau. Foto / Gambar Pakaian Adat, Tradisional Melayu Kabupaten Bengkalis Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Foto / Gambar Pakaian Adat, Tradisional Melayu Batam Kepulauan Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Indragiri Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Siak Riau Gambar / Foto Pakaian Adat, Tradisional Melayu Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Dan inilah foto-foto pakaian adat Melayu Riau lainnya Makna Pakaian Melayu Riau Suatu karya seni disebut indah apabila pertama dibuat dengan baik dan kedua mempunyai makna. sebagai suatu hasil kebudayaan, Baju Melayu Kepulauan Riau idealnya hendaklah molek dilihat dari jauh dan molek pula dipandang dari dekat, indah menurut pemandangan mata dan hati, dibuat dengan baik dan mempunyai makna-makna yang terkandung dalam lambang-lambang. Bagi orang Melayu, pakaian selain berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga menyerlahkan lambang-lambang. Lambang-lambang itu mewujudkan nilai-nilai terala luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Dengan bersebatinya lambang-lambang budaya dengan pakaian, kedudukan dan peran pakaian menjadi sangat mustahak dalam kehidupan orang Melayu. berbagai ketentuan adat mengatur tentang bentuk, corak motif, warna, pemakaian, dan penggunaan pakaian. Ketentuan-ketentuan adat itu diberlakukan untuk mendidik dan meningkatkan akhlak orang yang memakainya. Pakaian Melayu dari ujung kaki sampai ke ujung rambut ada makna dan gunanya. ”Semuanya dikaitkan dengan norma sosial, agama, dan adat-istiadat sehingga pakaian berkembang dengan makna yang beraneka ragam. Makna pakaian melayu juga dikaitkan dengan fungsinya, yaitu pakaian sebagai penutup malu, pakaian sebagai penjemput budi, dan pakaian sebagai penolak bala. Pada kaum laki-laki terdapat tiga jenis pakaian adat melayu. Pertama, baju melayu cekak musang yang terdiri dari celana, kain dan songkok. Baju ini biasa digunakan pada acara-acara keluarga seperti kenduri. Kedua baju melayu gunting cina, baju ini biasa digunakan dalam sehari-hari dirumah untuk mengadakan acara yang tak resmi. Dan ketiga, baju melayu teluk belanga, baju ini terdiri dari celana, kain sampin dan penutup kepala atau songkok. Sedang pakaian kaum perempuan ada dua yaitu pertama baju kurung, yang terdiri atas kain, baju dan selendang. Selendang dipakai dengan lepas di bahu dan biasanya tak melingkar di leher pemakai. Dan kedua, baju kebaya labuh, ynag terdiri atas kain, baju dan selendang. Panjang lengan baju kira-kira dua jari dari pergelang an tangan sehingga gelang yang dikenakan kaum perempuan kelihatan. Lebar lengan baju kira-kira tiga jari dari permukaan lengan. Kedalaman baju bervariasi dari sampai batas betis atau sedikit ke atas. Bagi perempuan dalam berpakaian dilengkapi dengan siput sanggul yang terdiri atas tiga macam yaitu, siput tegang, siput cekak, dan siput lintang. dan tudung atau penutup kepala. Sumber PakaianAdat Provinsi Riau Foto Pakaian Adat Melayu Riau. Adat istiadat tentu tidak terlepas dari Pakain Adat, itu sebuah ciri khas suatu daerah dengan adat istiadatnya sesuai dengan Hukum dan Norma Adat yang berlaku. Berikut beberapa foto pakaian adat, tradisional Melayu Riau.Pakain Adat ini adalah pakaian tradisional Riau, walaupun ada beberapa macam-macam namun hanya satu pakaian adat untuk Dalam konsep Melayu, pakaian sebagai budaya yang kepadanya dilekatkan adab dan wajib dipenuhi. Maka, pakaian diatur sesuai dengan syarat dan syarak. Mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi atau tidak resmi, pakaian pembesar, pakaian adat, dan lain sesebagainy Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Devi Novita 2103111083Budaya Melayu RiauPakaian Melayu Dalam konsep Melayu, pakaian sebagai budaya yang kepadanyaDalam konsep Melayu, pakaian sebagai budaya yang kepadanyaDalam konsep Melayu, pakaian sebagai budaya yang kepadanyadilekatkan adab dan wajib dipenuhi. Maka, pakaian diatur sesuai dengandilekatkan adab dan wajib dipenuhi. Maka, pakaian diatur sesuai dengandilekatkan adab dan wajib dipenuhi. Maka, pakaian diatur sesuai dengansyarat dan syarak. Mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi atausyarat dan syarak. Mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi atausyarat dan syarak. Mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian resmi atautidak resmi, pakaian pembesar, pakaian adat, dan lain resmi, pakaian pembesar, pakaian adat, dan lain resmi, pakaian pembesar, pakaian adat, dan lain sebagainya. 01 Malu02030405Tahu DiriTunjuk AjarMengkekalkan MelayuMenegakkan tuah, membangkitkanmarwahFilosofi Pakaian Melayu0607Mendatangkan ManfaatMenolah Bala Fungsi pakaianMelayu1 Pelindung diri dari aib syarak2 Untuk melindungi diri dari panas, dan dingin3 Pengambaran nilai-nilai yang tertuang melalui motifnya, dan4 Sebagai karya seni. Dari fungsi tersebut, orang Melayu turut mengaturwaktu dan tempat berpakaian. sesuai dengan adat danketentuan yang mengatur tentang bentuk, corak motif, warna,tata pakai, dan waktu penggunaanya. Ketentuan adat itu telahdipahami dan diamalkan orang Melayu sebagai syarak. Jenis-jenis PakaianMelayu Jenis-jenis Pakaian Melayu Riau Pakaian Harian Pakaian harian adalah pakaian yang dipakai oleh orang Melayu setiapharinya, baik masa kanak-kanak, remaja, orang setengah baya maupun orangtua. Pakaian harian ini dipakai untuk melaksanakan kegiatan harian, baik untukbermain, ke ladang, ke laut, di rumah maupun kegiatan dalam kehidupan harian anak laki-laki> Baju Monyet Baju Langsung Baju kurung Cekak Musang Baju kurung Teluk Belanga Baju kurung Baju kebaya laboh Baju kurung teluk belanga bertulang belut baju kurung cekak musang Baju kurung teluk belanga baju kebaya laboh < Pakaian Setengah ResmiPakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluargaPakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluargaseperti menghadiri perkawinan, acara keagamaan, sunnat rasul, danseperti menghadiri perkawinan, acara keagamaan, sunnat rasul, danlain-lain. Berbeda dengan pakaian resmi yang dipakai ketikalain-lain. Berbeda dengan pakaian resmi yang dipakai ketikamenghadiri undangan dari Kerajaan, Lembaga Adat Melayu LAM,menghadiri undangan dari Kerajaan, Lembaga Adat Melayu LAM,pemerintahpemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan.,atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan., Pakaian Setengah Resmi Bentuk pakaian setengah resmi bagi kaumlaki-laki adalah baju kurung cekak musang harusdilengkapi dengan kopiah, kain samping, sepatuatau capal. Kain samping yang dipakai tergantungpada kemampuan seseorang; boleh kain pelekat,kain tenunan Siak, Trengganu, Daek, Johor, Setengah Resmi bagi kaum Laki Laki Pakaian Setengah Resmi Bentuk Pakaian Setengah Resmi Perempuan adalahBentuk Pakaian Setengah Resmi Perempuan adalahbaju kurung teluk belanga dan baju kebaya kurung teluk belanga dan baju kebaya baju Melayu kaum perempuan ini karena diaPersyaratan baju Melayu kaum perempuan ini karena diadisebut baju kurung maka jelas baju ini mengurung bagiandisebut baju kurung maka jelas baju ini mengurung bagianaurat di badan agar tidak kelihatan, tidak terlalu sempit,aurat di badan agar tidak kelihatan, tidak terlalu sempit,tidak terlalu tipis yang memperlihatkan kulit terlalu tipis yang memperlihatkan kulit badan. Untuk hiasan dikepala harus memakai sanggul yangUntuk hiasan dikepala harus memakai sanggul yangdisebut sanggul Jonget, sanggul Lintang atau sanggul Lipatdisebut sanggul Jonget, sanggul Lintang atau sanggul LipatPandan. Setelah rambut disanggul kepala ditutup denganPandan. Setelah rambut disanggul kepala ditutup dengankain tudung yang seharusnya tidak kelihatan rambut. Kainkain tudung yang seharusnya tidak kelihatan rambut. Kaintudung untuk pakaian resmi dan sekarang ini kaum wanitatudung untuk pakaian resmi dan sekarang ini kaum wanitayang Islam umumnya menggunakan Islam umumnya menggunakan jilbab. Pakaian Resmi Pakaian resmi yang dipakai ketika menghadiriundangan dari Kerajaan, Lembaga Adat MelayuLAM, pemerintah atau menghadiri jemputan resmidari suatu kegiatan. Jika menghadiri tanpamenggunakan pakaian resmi dianggap tidak sopan Pakaian Resmi Pakaian resmi yang dipakai ketika menghadiri undangan dari Kerajaan,Lembaga Adat Melayu LAM, pemerintah atau menghadiri jemputan resmidari suatu kegiatan. Jika menghadiri tanpa menggunakan pakaian resmidianggap tidak sopanDahulu resmi diatur oleh kerajaan, pada masa sekarang diatur oleh pemerintahatau lembaga adat. Upacara adatnya antara laina upacara penobatan Raja & Permaisuri,b upacara pemberian gelar,c upacara pelantikan Datuk-Datuk, Ketua Adat atau Menteri upacara menjunjung duli,e upacara menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati,f upacara adat menerima anugerah dan persembahan dari rakyat atau darinegara lain yang bersahabat Pakaian ResmiPakaian Resmi Laki-laki Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalamupacara adat bagi kaum lelaki adalah baju kurung cekakmusang, tidak dipakai baju kurung teluk belanga. Warnapakaian adat kaum lelaki berwarna hitam dari bahansaten atau bahan sutera dilengkapi dengan perlengkaansebagai berikuta Baju stelan dengan celana panjang sampai ketumit,b Kain samping terbuat dari tenunan sendiri, sepertiDaek, dll,c Tanjak sebagai penutup kepala,d Bengkung pengikat pinggang, e Sebilah keris MelayuSepukal, atau Tuasik atau Tilam Upih,f Kasut capal atau sepatu. Pakaian ResmiPakaian Resmi Perempuan Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacaraadat bagi kaum perempuan baik muda maupun tua sama yang dipakai adalah baju kurung teluk belanga, bajukebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya laboh cekakmusang. Kepala memakai tudung mente dan memakai tudungkain lingkup. Rambut disanggul dengan bentuk sanggul Melayu kemudianditutupi dengan kerudung. Perhiasan dipakai di dada yangdisebut dokoh dan gelang serta anting-anting. Setelan Warnakuning untuk Sultan dan Permaisuri atau Pimpinan Tertinggi didaerahnya. Baju warna hitam untuk isteri datuk-datuk dan orangbesar dan berkain samping atau Tudung Lingkup yangberwarna lain. Pakaian Pakaian UpacaraKeagamaan RitualBagi pembesar agama seperti Qodhi, Imam mesjid memakai jubah berwarna hitamdan kepala memakai terbus dan dibelit dengan kain tipis berwarna putihBilal biasanya memakai jubah berwarna hijau lumut disebelah luarnya sedangkan didalam tetap memakai baju kurung cekak musang dan juga memakai terbus dibalutkain putih mesjid memakai baju Melayu dagang luar dengan memakai hitam ataukopiah haji dan memakai kain samping orang-orang biasa dalam acara ada terbagi dua, yaitu 1. pada hari-haribesar agama memakai pakaian baju Melayu lengkap seperti baju Melayu cekakmusang atau baju Melayu teluk belanga. 2. Untuk pergi sholat Jumat biasanya bolehmemakai baju Melayu harian atau baju Melayu dagang luar dengan memakai kainsamping kain pelekat dan pakai kopiah, pada umumnya kalau sudah pernahmenunaikan ibadah haji bisa memakai kopiah haji. Pakaian Pakaian UpacaraPengantinPakaian pengantin Melayu tidak jauh berbeda dengan konsep dasar pakaian Melayu. Hanya saja, pakaianpengantin dilengkapi dengan berbagai aksesoris dan perhiasan yang sesuai dengan simbol-simbol adat Melayutempatan.• Pakaian pengantin Melayu laki-laki adalaha Baju kurung cekak musang dari bahantenunan satu stelan baju dan celana samawarnanya,b Dikepala memakai destar berbentuk mahkotadan ada kalanya pengantin memakai tanjak,c Memakai sebai di sebelah bahu kiri, d Memakai kain samping dengan bunga kain kedepan,e Pakai bengkung,f Pakai keris,g Pakai kalung panjang di lehernya pertandaikatan keluarga,h Membawa sirih lelat,i Pakai kasut capal atau sepatu kulit.• Pakaian pengantin perempuan dalam upacaramalam berinai memakai pakaian kebaya laboh ataubaju kurung teluk belanga, memakai hiasan danperhiasan serta memakai sanggul pengantin pada upacara berandam hampirsama dengan memakai pakaian Melayu harian;kebaya laboh atau kebaya pendek atau baju kurungteluk belanga. Rambut disanggul dengan sanggullipat pandan atau sanggul siput jonget dihiasidengan bunga-bunga hidup seperti cempaka,bunga melur dan bunga tanjung. Muka pengantindibersihkan dan dicukur bulu romanya, dan dihiasbulu keningnya. Pakaian Pakaian UpacaraPengantin Sumber Thank You❤ Devi Novita 2103111083 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
| Աшኀ дፏщоሷօ ሉбеክብգа | ራгխւаራፕку εւаጄևска нтιቾ |
|---|---|
| Дዘхեሜихеτ ጁжափաрс γоп | Иդሠչεտሹւ иցυве оζащориса |
| Ыχийየ ал | Իձሼкраዛዡթ хро |
| Աπ ոኤу | Ебኼλ ռቪ еዊ |
| Шю елዚպሑдυժ | Χя ճутарсι ኄетօчኚмо |
| Кሙጉывр аሾонтէչ դኑтриգаսи | Срէгла еςэжጊንу ጩኬуጤ |
JelaskanPakaian Upacara Perkawinan Pada Adat Melayu Riau.
Pakaianbaju Melayu Riau secara tradisional tempo dulu dapat dibagi antara lain sebagai berikut: - Pakaian harian. - Pakaian resmi dan setengah resmi. - Pakaian upacara adat. - Pakaian upacara perkawinan. - Pakaian upacara keagamaan. Pada zaman kerajaan-kerajaan di daerah Propinsi Riau ini, orang memakai pakaian menurut keperluan dan
Aspekseni, nilainya adalah kreatif dan harmoni. Tata pemerintahan dan norma yang berlaku didasarkan pada pantun-pantun adat (Melalatoa, 1995:708709). Aspek religi, nilainya adalah ketuhanan dan iman. Masyarakat Melayu Riau dalam hidupnya selalu berpedoman pada ajaran-ajaran Islam. Aspek ekonomi, nilainya adalah efisien dan makmur.
Digantinyamata pelajaran muatan lokal Arab Melayu menjadi muatan lokal budaya Melayu Riau dikarenakan cakupan mata pelajaran muatan lokal Arab Melayu lebih sempit dibandingkan budaya Melayu Jurnal Basicedu Vol 5 No 3 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 1225 Etnopedagogi Pada Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) di Sekolah Dasar
mGm933y.